Cari Blog Ini

Minggu, 24 Oktober 2010

Pencuri Impian

Seorang gadis kecil memiliki impian ingin menjadi penari balet terkenal. Setiap hari ia gunakan waktu luangnya untuk berlatih balet dengan seorang guru yang telah banyak menghasilkanpenari balet ternama. Selama setahun ia berlatih dengan tekun, hingga suatu hari ia memberanikan diri untuk bertanya kepada gurunya, tentang perkembangan kemampuannya dalam menari balet.

"Pak guru, bagaimana menurut Anda tarian saya ?"

"Kamu sungguh tidak berbakat." Jawab sang guru guru dengan enteng.

Ucapan yang meluncur dari mulut sang guru itu, bak petir di siang bolong. Si gadis kecil sangat terkejut, dan tidak menyangka, jika semua usaha dan kerja kerasnya selama ini, akan mendapat penilaian seburuk itu dari gurunya. Kata-kata gurnya yang menyakitkan itu, terus terngiang di telinganya. "Kamu sunguh tidak berbakat... kamu sungguh tidak berbakat.. kamu sungguh tidak berbakat.."

Sejak saat itu, gadis kecil menghilang dari tempat latihan. Ia telah melupakan dan mengubur impiannya untuk menjadi seorang penari balet terkenal. Beberapa tahun kemudian, ketika si gadis cilik itu talah menjadi seorang ibu, dan telah mempunyai beberapa anak, ia bertemu kembali dengan guru baletnya itu.

"Guru, saya ingin tahu, mengapa waktu itu bapak mengatakan bahwa saya tidak berbakat untuk menjadi seorang penari balet ? Apa yang menjadi kekurangan saya ?" Tanya wanita itu penasaran.

"Oh, ucapan itu tidak hanya saya katakan kepadamu saja. Saya juga mengatakan hal yang sama kepada semua murid saya. Tetapi, anehnya hanaya kamu yang percaya."

Si gadis kecil, yang sekarang telah menjadi ibuitu, tak kuasa menahan tangisnya begitu ia mendengar penjelasan dari gurunya itu. " Ternyata guruku telah mencuri impianku untuk menjadi seorang penari balet."

Di dunia ini, banyak sekali orang yang mengalami nasib seperti gadis kecil itu. Mereka percaya begitu saja dengan ucapan, pendapat, atau penilaian orang lan, yang sebagian besar belum tentu benar. Karena diam-diam banyak sekali orang disekitar kita yang berusaha mencuri impin kita termasuk teman, orang tu, guru, dan orang-orang terdekat kita. Sebagian besar orang percaya, dan akhirnya mereka menjadi seperti yang orang lain katakan. Tetapi ada juga orang-orang seperti Thomas A. Edison atau Albert Einstein, yang tidak memberikan izin kepada siapapun juga untuk mencuri impiannya.

Mungkin, bila mereka masih hidup mereka akan berkata dengan lantang kepada gurunya, "Anda salah. Saya tidak bodoh, Saya genius."

Jika kita memiliki impian, bertekadlah untuk mencapainya, karena tekad yang sungguh-sungguh akan menghasilkan bermacam-macam akal untuk mencapainya. Bungkamlah suara-suara yang mengatakan "Tidak Mungkin." Dengarkan suara-suarayang berkata, " Mengapa Tidak ?"

Ya... Mengapa tidak ?.... Mengapa tidak ?... Mengapa tidak ?

Tidak ada komentar: